Cintai Bumi, Cintai Negeri

“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung” (Gie saat menjawab pertanyaan mengapa suka naik gunung). Memang seharusnya pemuda negeri ini mengenal bangsanya sendiri. Mengenal budaya negerinya, dengan mengenal budayanya –minimal budaya daerahnya sendiri- berarti telah berupaya untuk mencintai tanah air-nya. Dengan rasa cinta pastilah upaya untuk memiliki, menjaga, mengembangkan akan selalu terpancar dalam setiap perilaku dikehidupannya dimanapun dan kapanpun. Seperti mencintai barang yang sangat berharga miliknya sendiri. Dengan rasa itu pula, rasa ingin menyakiti, merugikan apa yang dicintainya tidaklah akan muncul. Terlebih tindakan korupsi idealnya tidak tumbuh yang notabene menjadi kerjaan yang amat berat dituntaskan di negeri ini.

Pemuda merupakan symbol dari semangat, kontribusi, perubahan, keberanian dan sebagainya. Melihat mirisnya pemuda sekarang yang hanya mengikuti arus dunia saja. Jarang sekali yang berani untuk melawan arus dan mengambil resiko. Di zaman yang penuh arus kegalauan ini tidak jarang anak muda masa kini hanya mementingkan dirinya pribadi tanpa mementingkan lingkungannya. Padahal, mencinta lingkungan dapat menjadi salah satu banyak indikasi misalnya kedisiplinan, kepedulian, cinta tanah air, dan cinta bumi ini tentunya.

Saat ini, kita biasa melihat orang suka membuang sampah sembarangan. Terkadang susah untuk mendisplinkan diri dalam menjaga kebersihan tersebut, meskipun hanya sebungkus permen. Kita melihat orang bermobil tidak dapat mendisplinkan dirinya untuk sekedar menahan untuk tidak membuang sampah dijalan dan mengumpulkannya kemudian membuang pada tempat sampah saat berhenti. Namun hal itu memang sepenuhnya belum dilakukan oleh orang-orang saat ini. Seumpama di Tanya banyaklah alasan yang mereka lontarkan. Budaya saat ini yang harus segera diubah. Disiplin.

Berbicara masalah sensitivitas dan relativitas bernama cinta, seseorang pastilah mempunyai kadar sendiri-sendiri dalam mengartikan hal tersebut. Misalnya saja berbicara tentang cinta akan bumi ini. Cinta akan kelestariannya. Cinta akan keindahannya yang tidak akan diam melihat orang lain merusaknya. Terlebih lagi dapat menjaga dirinya sendiri untuk selalu menjaga kelestarian dan keindahan bumi ini. Semisal dapat dibilang hal sepele, yaitu budaya membuang sampah di tempatnya. Hal ini masih saja sulit untuk dilakukan oleh setiap orang bahkan pemuda. Hal sepele semacam itu yang pada dasarnya bila dijalankan dapat menimbulkan kemanfaatan yang besar masih perlu dorongan dan kesadaran yang besar, apalagi bicara masalah yang sedikit rumit misalnya saja memilah sampah sesuai jenisnya.

Dari hal tersebut kita layaknya bercermin. Ketika kita bisa dengan sepenuh hati disiplin dan mencintai bumi di sekitarnya, berarti kita turut mencintai negerinya sendiri. Dengan melatih minimal berdisiplin dalam membuang sampah, kita mempunyai dua kelebihan. Pertama yaitu sama dengan menjaga lingkungan agar tetap lestari dan indah. Kedua, kita membiasakan diri untuk senantiasa berbuat disiplin. Dimana hal yang dilakukan secara terus-menerus akan menjadi kebiasaan, kebiasaan akan berubah menjadi karakter, dan karakter yang ditiru orang sekitarnya akan menjadi budaya. Budaya disiplin ini yang akan menjadi cerminan kita dalam mencintai bumi. Cerminan dalam berpendirian melakukan suatu hal. Pemuda yang dapat mencerminkan setiap hal ke hal yang lain dalam segi positif akan sangat bermanfaat bagi banyak orang. Singkatnya, tidak akan negeri ini menjadi kumuh baik secara lahir maupun kumuh kepribadian seperti yang sedang menyerang tubuh pemuda negeri ini.

Disiplin itu hanyalah satu perbuatan cinta yang dapat dicerminkan dari cinta negeri dengan mencintai bumi sekelilingnya. Kontribusi pemuda dalam memelihara dirinya untuk mencintai lingkungannya, berarti dia telah berkontribusi untuk meng-up grade dirinya dalam berkontribusi memperbaiki negeri dari pribadinya.

-selamat hari bumi 22April2013, salam lestari-

About this blog

my stats..

Recent Posts

Facebook Badge

Powered by Blogger.

Followers

About Me

My photo
MADIUN-SEMARANG, Indonesia
bergolongan darah 0 dan berbintang besar..

Blog Archive