WE ARE READY TO FIRE...!!!


 
Serbuu...suara mengerang dari lawan dan kawan memecahkan keheningan malam itu. Malam telah larut, namun semangat kami pantang surut. Saling menyerbu, menjatuhkan lawan, bergulat untuk merebut kemenangan di medan perang. Tak ada yang mau mengalah, hingga titik penghabisan. Peperangan pertama di menangkan oleh tim kami, Ridho, Jafar, Bahrudin, mas Puji, mas Ahmad, mas Khaer, Rizki, Tantri, Hasan. Dari benteng  pertama telah berhasil kami terobos dengan penuh perjuangan. Soleh yang badannya seperti Ade Rai yang kami takutkan ternyata tumbang oleh tubrukan mas Puji yang segedhe King-Kong. Parijo, dari tim lawan yang berbadan sekuat Hulk juga tumbang oleh Sang Kapten Ridho dibantu Mayor Maman. Kekuatan kami merangsek ke benteng berikutnya, benteng kedua. Satu persatu dapat dengan mudah kami tumbangkan Ubed dengan Jurus Dewi Mabuknya kami tumbangkan dengan mudah. Delapan pasukan garis depan  kami masih utuh menyerang tiga pasukan lawan di garis pertahanan dan dua di garis akhir. Sempat satu pasukan siluman musuh yaitu mas Raju  mengendap-endap memasuki wilayah dua kami namun dengan mudah berhasil kami amankan. Pasukan bertahan musuh tinggal dua dengan bom, senjata terakhir mereka. Beberapa mengalihkan perhatian musuh....dan...bhet..bendera lawan dapat diambil tanpa disadari lawan oleh Sang kapten. Hmmm.. Kemenangan mutlak di peperangan pertama..
Untuk mematikan Sang lawan yang kami lakukan adalah merebut dengan berbagai cara “ikat pinggang” milik lawan. Tidak ada kekerasan seperti memukul, namun hanya bergulat saling mengunci, saling menindih, saling menubruk. Pemenangnya adalah tim yang berhasil menerobos benteng dan kemudian merebut bendera. Strategi yang bagus, manajerial pasukan sangat diperlukan disini. Singkat cerita, tim kami menang di peperangan pertama. Peperangan kedua, tim saya berhasil diterobos oleh lawan namun ada satu pasukan yang di amanahi untuk bersembunyi hingga waktu selesai. Dan benar, sesuai prediksi tim saya berhasil seri setelah waktu habis meskipun semua pasukan di kubu kami mati. Tinggal bagaimana strateginya. Hmm..Peperangan berakhir dan semua pasukan yang telah berlatih fisik dan terlebih lagi kepemimpinan, strategi, disiplin ditarik mundur ke barak TNI di Bantir untuk di bina ruhiyahnya dengan menjalankan Qiyamul Lail.
Hari kedua dan malam terakhir yang melelahkan di FIRE camp yang di adakan di Bantir, Sumowono di isi dengan permainan perang-perangan. Peserta ssebanyak 20 dibagi menjadi dua tim dan kemudian di adu kebolehannya. Kebolehan dalam berstrategi maupun kebolehan fisiknya. Dalam permainan ini mengandung banyak filosofi diantaranya bagaimana kita menjadi seorang yang dipimpin dan memimpin. Bagaimana kita menjadi seorang yang disiplin dengan amanah dan tugasnya masing-masing. Bagaimana bertanggung jawab atas tugas yang dibebankannya sesuai tempanya masing-masing. Bagaimana kita bertahan fisik maupun mental ketika bergulat dengan lawan, dan banyak lagi yang dapat dipetik dari permainan itu.
FIRE camp atau singkatan dari For Inner Revolution of Etoser merupakan kegiatan camping yang di adakan oleh etoser 2008 dan Manajemen daerah sebagai bentuk sumbangsihnya kepada Etos Semarang demi mewujudkan visi Etos yaitu Etos memimpin Indonesia dan Etos Inspirasi Dunia. Dalam FIRE camp dirumuskan lima karakter Etos Semarang yaitu Etoser Peduli dan Ramah, Etoser Disiplin, Etoser Berwawasan Luas, Etoser Generasi Qurani, dan Etoser Rapi, Rajin dan Bersih.
Diadakan mulai tanggal 9 hingga 11 Maret kami para etoser di hadapkan dengan suasana disiplin tinggi ala militer. Penugasan dan hukuman bagi yang tidak menjalankannya diberikan untuk melatih rasa tanggung jawab etoser. Etoser di ajarkan untuk selalu santun dan sopan juga ramah kepada siapapun ketika dimasyarakat. Agar berwawasan luas  etoser diberi tugas untuk menyelesaikan minimal 300 halaman buku seminggu sebelum acara dimulai. Etoser juga diberi tugas menyelesaikan tiga Juz al Quran selama camping  berlangsung. Dalam pemberian tugas dan hukuman tersebut diharapkan menjadi kebiasaan bagi etoser ketika diaplikasikan di kehidupan sehari-harinya dan mewujudkan visi atau mimpi Etos secara Global.
Selain penugasan, materi juga diberikan salah satunya oleh manajemen pusat, Bapak Agus Sugito. Kebangasaan yang dibawakan beliau ber efek semakin memanasnya semangat kami untuk membangun negri. Yang membuat kami minder ketika didatangkan dua anak SMP yang telah menghafal 6 juz. Dan membuat kami menjadi semangat dalam menghafalkan Al Quran saat itu. Di hari ke-tiga ditutup dengan outbond yang seru di Curug 7 Bidadari dekat dengan barak Bantir.
FIRE camp sendiri pada hakikatnya di adakan untuk memberi gambaran karakter yang diperlukan Etoser terlebih dalam mewujudkan visi Etos Memimpin Indonesia dan Etos Inspirasi Dunia. Hal-hal yang ada di FIRE camp harapannya dapat diterapkan secara kontinyu dikehidupan sehari-hari Etoser sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan nantinya menjadi sebuah karakter yang mengakar kuat.
Yakin Bisa, Pasti Bisa...Jujur, Disiplin, Bekerja Keras!!
(@master_ridho)

0 comments:

Post a Comment

About this blog

my stats..

Recent Posts

Facebook Badge

Powered by Blogger.

Followers

About Me

My photo
MADIUN-SEMARANG, Indonesia
bergolongan darah 0 dan berbintang besar..

Blog Archive