
Untuk
mematikan Sang lawan yang kami lakukan adalah merebut dengan berbagai cara “ikat
pinggang” milik lawan. Tidak ada kekerasan seperti memukul, namun hanya
bergulat saling mengunci, saling menindih, saling menubruk. Pemenangnya adalah
tim yang berhasil menerobos benteng dan kemudian merebut bendera. Strategi yang
bagus, manajerial pasukan sangat diperlukan disini. Singkat cerita, tim kami
menang di peperangan pertama. Peperangan kedua, tim saya berhasil diterobos
oleh lawan namun ada satu pasukan yang di amanahi untuk bersembunyi hingga
waktu selesai. Dan benar, sesuai prediksi tim saya berhasil seri setelah waktu
habis meskipun semua pasukan di kubu kami mati. Tinggal bagaimana strateginya.
Hmm..Peperangan berakhir dan semua pasukan yang telah berlatih fisik dan
terlebih lagi kepemimpinan, strategi, disiplin ditarik mundur ke barak TNI di
Bantir untuk di bina ruhiyahnya dengan menjalankan Qiyamul Lail.
Hari
kedua dan malam terakhir yang melelahkan di FIRE camp yang di adakan di Bantir,
Sumowono di isi dengan permainan perang-perangan. Peserta ssebanyak 20 dibagi
menjadi dua tim dan kemudian di adu kebolehannya. Kebolehan dalam berstrategi
maupun kebolehan fisiknya. Dalam permainan ini mengandung banyak filosofi
diantaranya bagaimana kita menjadi seorang yang dipimpin dan memimpin.
Bagaimana kita menjadi seorang yang disiplin dengan amanah dan tugasnya
masing-masing. Bagaimana bertanggung jawab atas tugas yang dibebankannya sesuai
tempanya masing-masing. Bagaimana kita bertahan fisik maupun mental ketika
bergulat dengan lawan, dan banyak lagi yang dapat dipetik dari permainan itu.
FIRE
camp atau singkatan dari For Inner
Revolution of Etoser merupakan kegiatan camping
yang di adakan oleh etoser 2008 dan Manajemen daerah sebagai bentuk
sumbangsihnya kepada Etos Semarang demi mewujudkan visi Etos yaitu Etos
memimpin Indonesia dan Etos Inspirasi Dunia. Dalam FIRE camp dirumuskan lima karakter Etos Semarang yaitu Etoser
Peduli dan Ramah, Etoser Disiplin, Etoser Berwawasan Luas, Etoser Generasi
Qurani, dan Etoser Rapi, Rajin dan Bersih.
Diadakan
mulai tanggal 9 hingga 11 Maret kami para etoser di hadapkan dengan suasana
disiplin tinggi ala militer. Penugasan dan hukuman bagi yang tidak
menjalankannya diberikan untuk melatih rasa tanggung jawab etoser. Etoser di
ajarkan untuk selalu santun dan sopan juga ramah kepada siapapun ketika
dimasyarakat. Agar berwawasan luas
etoser diberi tugas untuk menyelesaikan minimal 300 halaman buku
seminggu sebelum acara dimulai. Etoser juga diberi tugas menyelesaikan tiga Juz
al Quran selama camping berlangsung. Dalam pemberian tugas dan hukuman
tersebut diharapkan menjadi kebiasaan bagi etoser ketika diaplikasikan di
kehidupan sehari-harinya dan mewujudkan visi atau mimpi Etos secara Global.
Selain
penugasan, materi juga diberikan salah satunya oleh manajemen pusat, Bapak Agus
Sugito. Kebangasaan yang dibawakan beliau ber efek semakin memanasnya semangat
kami untuk membangun negri. Yang membuat kami minder ketika didatangkan dua
anak SMP yang telah menghafal 6 juz. Dan membuat kami menjadi semangat dalam
menghafalkan Al Quran saat itu. Di hari ke-tiga ditutup dengan outbond yang
seru di Curug 7 Bidadari dekat dengan barak Bantir.
FIRE camp sendiri
pada hakikatnya di adakan untuk memberi gambaran karakter yang diperlukan
Etoser terlebih dalam mewujudkan visi Etos Memimpin Indonesia dan Etos
Inspirasi Dunia. Hal-hal yang ada di FIRE camp harapannya dapat diterapkan
secara kontinyu dikehidupan sehari-hari Etoser sehingga menjadi sebuah
kebiasaan dan nantinya menjadi sebuah karakter yang mengakar kuat.
Yakin
Bisa, Pasti Bisa...Jujur, Disiplin, Bekerja Keras!!
(@master_ridho)
0 comments:
Post a Comment